Libur 2 Bulan, Sebentar atau Lama?


Dimensi ITS, Surabaya – Ibarat sebuah gelas yang sudah terisi penuh dan terus diisi, lama-lama akan tumpah ke sekeliling. Sama seperti mahasiswa, dimana mereka sudah sangat penat dengan segala urusan akampus, baik dari akademik, organisasi, event maupun kompetisi, mahasiswa perlu menikmati adanya liburan. Saat ditanya lebih suka liburan lama atau sebentar, sebagian besar mahasiswa memilih untuk liburan lama. Suatu kewajaran yang memang menjadi sifat manusia dimana hal yang berbau santai dan senang-senang pasti menjadi sebuah hal yang selalu diingin-inginkan. Nah, bagaimana dengan liburan di ITS yang sempat memakan waktu selama dua bulan? 
Dalam konteks waktu, dua bulan merupakan waktu yang cukup lama untuk sebuah liburan. Pasalnya, selama ini ITS meliburkan maasiswanya selama satu bulan. Baik itu di liburan semester ataupun liburan puasa dan hari raya. Suatu hal yang spesial di tahun ini, bahwa bulan ramadhan dan idul fitri terletak pas sesudah UAS di kampus perjuangan ini. Suatu hal yang sangat jarang terjadi namun memang nyata dan telah menjadi kabar gembira bagi banyak elemen kampus untuk sebuah liburan gabungan.

Hari-hari seorang mahasiswa tanpa berkutat di dunia kampus memang bisa dianalogikan seperti masakan tanpa garam. Seperti hal yang mengganjal, ada yang kurang. Saat kita, mahasiswa, disibukkan dengan PR dari dosen yang menumpuk, praktikum yang tak kunjung selesai, laporan yang menuju deadline dan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan di kampus berasa hilang. Apalagi dua bulan. Sungguh sangat lama. Sosok mahasiswa yang kesehariannya berkutat dengan dunia kampus, akan sangat merindukan hari-hari bersama teman-teman di kampus. Kerinduan yang tertahan lama selama dua bulan inilah yang menyebabkan waktu berasa lama, bumi berasa sangat lama sekali berotasi. 

Di sisi lain, ada sebuah kebahagiaan yang terobati saat kita memang merindukan keluarga kita. Sebuah perjumapaan yang jarang sekali terjadi. Tentunya moment temu kangen keluarga ini menjadi titik yang juga ditunggu-tunggu. Bayangkan betapa rindunya teman-teman kita yang sudah satu tahun tidak bertemu keuarganya karena memang terkendala jarak kampus dengan rumah yang sangat jauh. Namun bagaimana, kalo kerinduan akan keluarga ini perlahan terobati dengan waktu yang cukup singkat? Sisa liburan mau dikemanakan? 

Sungguh dilemma saat berbicara mengenai dua kepentingan saat kita menajdi sosok mahasiswa. Satu sisi kita merasa akan sangat janggal  saat tidak melakukan rutinitas di kampus, akan sangat rindu kepada teman-teman satu jurusan maupun institut yang sehari-hari selalu mengisi kegembiraan kita. Di sisi lain memang liburan ini penting untuk menjadi momen silaturrahmi dengan keluarga d rumah, mengisi ulang semangat untuk berprestasi dan berkarya di dunia kampus, apalagi momennya pas waktu hari raya idul fitri. 

Secara general, liburan dua bulan memang terkesan lama. Dalam artian, dua bulan ini memang benar-benar digunakan untuk liburan. Namun saat kita mampu menggunakann 2 bulan itu utuk melakukan hal yang produktif, seperti mengorganisasi event-event, bakti sosial ke masyarakat atau akif mengadakan kegiatan ramadhan di kampus, maka liburan akan terasa sebentar. Baru saja selesai event digarap, liburan seebentar, tiba-tiba sudah masuk kuliah lagi. Bagaimanapun itu, tidak ada hal yang perlu diirikan antara satu mahasiswa dengan mahasiswa yang lain. Karena kita memiliki cara msing-masing untuk menyikapi liburan yang panjang itu. Maka kembali lagi kepada masing-masing individu, tentang bagaimana kita menggunakan liburan itu. (/Rzl)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *