[Resensi Buku] : SKRIPSHIT : Kisah Sesat Mahasiswa Abadi


Bertahan hidup sebagai mahasiswa abadi gak gampang, gue kudu pinter ngeles dari pertanyaan umum yang ditanyain orang-orang di sekitar gue.
“Lo kuliah kok gak lulus-lulus?Emang ngambil apa sih?”
Gue jawab,
“Ngambil hikmahnya…”
Atau kalau ada adek-adek MABA yang nanya,
“Kakak angkatan berapa?”
“Dua ribu tua…”
Tapi sebenarnya, tidak lulus dulu adalah pilihan gue. For your information, gue paling takut dapet gelar “Pengangguran”.Di mata gue, sebutan “Mahasiswa” itu lebih enak didengar daripada “Sarjana Pengangguran”. Ditambah lagi pepatah dari negeri seberang yang selalu terngiang di telinga:
“Wisuda adalah pengangguran yang tertunda.”
Ini gue, sang Tuna-Wisuda, dan cerita gue tentang bertahan hidup di belantara kampus…
————–
Cuplikan di atas menajdi bagian dari pendahuluan sekaligus sinopsis yang disuguhkan Penulis. Bagi kalian yang masih labil dan sering galau (baca: plin-plan menentukan sesuatu), Tolong banget jangan tersentuh oleh bujuk rayu bang Alitt yang minta ditemani menjadi seorang MA (baca: Mahasiswa Abadi)! -____-
Skripsi, benda keramat satu ini memang sudah banyak yang kenal, terutama buat kalian yang merasakan jadi mahasiswa bahkan hingga orang awan pun juga tahu. Cerita seputar skripsi ini dikemas olah Sang maestro penulis, bang Alit, dalam buku keduanya yang berjudul “SKRIPSHIT”. Bang alit atau nama lengkapnya Alit Susanto secara lantang menyuarakan keapesan dalam menjalani hidup serta teori absurd  yang bakal membuat kalian benar-benar sesat. Sebagai penulis yang masih terbilang baru, Alitt terbilang sangat piawai dalam bertutur. Seperti pada bab Life is a Journey, dengan piawai, Alit memainkan “reverse psyschology” dan menyulap novelnya menjadi sebuah “Komedi yang Punya Hati.” Penuh balutan makna dan pesan – pesan tersirat yang mengajak pembaca untuk terus berjuang dan lebih menghargai hidup itu sendiri.
Dengan sajian bahasa ala remaja , Skripshit nya Alitt akan menuntut para pembaca memasuki sebuah petualangan sesat di rimba kampus hingga akhirnya “memaksa” Alitt pun tersesat dan menjadi “Teen-Masterholic” alias “Kaum Semester Belasan.” Bahasan tentang dunia seputar kampus yang disajikan dengan lucu dan apa adanya,membuat pembaca akan semakin jauh “tersesat”. Pembaca akan dibuat penasaran untuk mengetahui akhir penderitaan mahasiswa abadi yang akhirnya berhadapan dengan sebentuk kegalauan akademis yaitu skripsi.
Skripsi itu perjuangan. Sebetulnya, perjuangan skripsi itu hanya sebagian kecil dari perjuangan kuliah. Tetapi karena kuliah lebih banyak diisi dengan suka-cita dan skripsi dengan duka-cita, maka kuliah tidak terasa berat dibandingkan skripsi. Akhirnya dengan berbagai alasan penulis sebagai tokoh utama dalam novel ini lebih memilih suka-cita dalam kuliah ketimbang menyelesaikan skripsinya yang selalu gagal.
“Hidup ini bagai skripsi..banyak bab dan revisi yang harus dilewati. 
Tapi akan selalu berakhir indah… bagi mereka yang pantang menyerah.” pg.282
Efek sebuah skripsi sebagai barang yang sangat susah untuk diperjuangkaan akan langsung tersaji di sampul depan novel ini. Kesulitan demi kesulitan yang dihadapi Alitt sebagai tokoh utama menjadikan novel ini semakin “menyesatkan” yang akhirnya mengantarkan pembaca pada sebuah pemikiran bahwa hidup itu tidak terlalu kejam ”Reality bites so chew harder.”
Alitt seorang mahasiswa yang mengambil Jurusan pendidikan bahasa inggris di salah satu universitas swasta di Yogyakarta karena ia tidak berhasil jebol dalam UMPTN. Latar belakang pendidikan sebelumnya yaitu STM membuat Alitt sedikit kelabakan di semester pertama, berbekal bahasa inggris yang masih minim membuat dia bagaikan peserta pertukaran pelajar antar planet, sama sekali tidak mengerti apa yang di sampaikan dosen. Alhasil IP 1,9 menghiasi transkrip nilai semester satunya. 
Apalah artinya kita hidup di dunia, kalau kita selalu mengandalkan keajaiban ? Hidup bakal terasa hambar.Seakan-akan kita hidup di dunia ini cuma numpang lahir, boker dan mati. I think it’s enough for miracles session. I’d find a way to create my own miracle. (page 259)
Lika-liku yang dialaminya selama masa perkulihan demi meraih mimpi dan cita-citanya memegang ijazah dan memakai toga, diceritakan secara humoris sehingga memancing tawa pembaca tapi juga dalam, dan inspiratif. 
Selain dari kisah hidupnya, Alitt juga menuliskan beberapa tips gokil diantaranya tip menjadi mahasiswa abadi, tip hemat ala anak kos, dan tip aneh lainnya yang akan membuat kita terpingkal-pingkal.

Hari-hari perkuliahan Alitt pun berlalu dengan kisah kisah unik. Sembari kuliah ia pun memutuskan mulai mencari pekerjaan sambilan untuk membayar uang kuliah dan memenuhi kebutuhan perutnya. Semua pekerjaan di lalapnya mulai dari joki sampai wartawan freelance.Sampai pada titik yang namanya skripsi, Alitt mengalami masalah besar yang merubah hidupnya.Skripsinyapun tertunda sampai semester belasan.
Sejak skripsinya tertunda Alitt sibuk melanjutkan pekerjaannya sebagai wartawan freelance. Tapi sampai detik ini dia belum berputus asa untuk merampungkan kuliahnya seperti janjinya pada sang ibu. Karena ia yakin hidup itu bagaikan skripsi banyak bab dan revisi yang harus dilalui, tapi akan selalu berakhir indah bagi mereka yang pantang menyerah. 

Last but not least, Tips dalam mengerjakan skripsi sebenarnya bukan pada isi dari skripsi tsb.Isinya tentu sangat penting.Kita tidak boleh menciplak, tidak boleh sembarangan mengambil sumber, dan harus berasal dari hasil olah pikiran kita sendiri.Yang terpenting adalah kita tidak pernah menyerah.Ketika disuruh revisi, jangan mengeluh.Tapi tetap semangat karena jika  doping menyuruh kita untuk revisi, berarti 1.Dia benar-benar memeriksa isi skripsi kita. 2.Dengan adanya banyak revisi, berarti semakin kecil pula kemungkinan skripsi kita akan direvisi di meja hijau oleh dosen penguji. Maka, disaat kita kecewa karena skripsi terus mengalami revisi, sesungguhnya Tuhan, lewat tangan doping sedang membantu meringankan beban kita. (nfn)

One thought on “[Resensi Buku] : SKRIPSHIT : Kisah Sesat Mahasiswa Abadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *