PEMIRA KM ITS : Mahasiswa dan Ironi

    Tak terasa masa kampanye kedua calon presbem ITS telah selesai dan hari ini merupakan hari pertama pemungutan suara pemilu ITS. Bilik-bilik suarapun telah didirikan untuk menjadi ajang penentuan siapakah orang yang akan menentukan kemanakah  arah KM ITS akan berlayar satu tahun mendatang. Menentukan wajah wajah baru yang akan menduduki kursi penting di DPM ITS dan BEM ITS nantinya.

       Keluarga Mahasiswa ITS diibaratkan sebagai sebuah negara yang menaungi seluruh kegiatan mahasiswa yang termasuk dalam civitas akademika ITS lainnya. Layaknya sebuah negara, KM ITS memiliki sebuah wadah legislatif dan eksekutif yang merupakan induk dari lahirnya segala macam kegiatan kemahasiswaan  di ITS. DPM dan BEM Institut yang merupakan badan legislatif dan ekskutif di KM ITS juga hakikatnya sebagai tonggak penguatan dan pemersatu di KM ITS.

Kita tidak hanya cukup memahami dunia, melainkan juga harus mengubahnya. Tetapi bisakah kita mengubahnya, bila kita tak cukup memahaminya ? – Goenawan Mohammad

        Sebuah kalimat dari seorang sastrawan Indonesia terkemuka sekaligus pendiri Majalah Tempo yang mana cukup menggelitik jika disangkut pautkan pada keadaan PEMIRA KM ITS sekarang.

PEMIRA ?

Apa Itu PEMIRA ?

      Pemilihan Umum Raya ITS atau yang disingkat PEMIRA ITS merupakan kegiatan tahunan di KM ITS yang bertujuan memilih anggota DPM ITS dan Presiden BEM ITS.

        Pada saat ini, PEMIRA ITS 2016/2017 telah memasuki tahap akhir, Di mana  segala jenis kampanye ditiadakan untuk mensterilkan kondisi PEMIRA yang pasti memanas. Benarkah PEMIRA kali ini panas ? Lalu, apakah dengan kampanye yang hilang, civitas ITS khususnya mahasiswa sebagai pemilih nanti tahu benar siapa yang akan dia pilih ?

KAMPANYE

       Sudah seharusnya saat masa kampanye  PEMIRA KM ITS berakhir sebagian besar mahasiswa telah tahu siapakah si calon calon ini. Namun…………

          Masih ada mahasiswa di jurusan-jurusan, yang bahkan masih belum tahu menahu siapakah si calon itu apalagi tahu mengenai latar belakang sang Calon Presiden BEM ITS, Calon DPM.  Lalu Begitu PENTING-kah untuk tahu ?

       Benar memang HIMA Jurusan sendiri sangat penting bagi kelangsungan setiap kegiatan kemahasiswaan jurusan. Tapi sadarkah, Keberlangsungan kemahasiswaan di ITS siapakah yang menangani itu ?  Tentu saja berada di pusat ( BEM ITS ), yang menaungi seluruh landasan kemahasiswaan kita. Bagaimana bisa kita menjalankan pengaderan mahasiswa, sesuai budaya kampus perjuangan, tanpa berbekal kesepakatan birokrasi pusat, yang ujung-ujungnya nanti hanyalah BEM ITS yang menaungi kita untuk meminta kesepakatan mengenai hal mendasar ini.

        Kini masa kampanye PEMIRA ITS telah usai, tiada harap kita bisa menyaksikan sang calon Presiden berorasi di Jurusan dan Fakultas kita.

       Dari beberapa kampanye terbuka yang diadakan pun, rata-rata mahasiswa yang datang pada saat kampanye pada umumnya di setiap fakultas hanya berkisar pada jumlah mahasiswa satu angkatan di beberapa jurusan. Bahkan lebih sedikit pada kampanye terakhir di Lapangan Parkir Jurusan Teknik Elektro yang lalu. Umumnya, yang datang adalah fungsionaris HIMA (antara Kahima, Kadep Hublu, atau perwakilan lain), pengurus dan mantan pengurus BEM Fakultas, pengurus dan mantan pengurus BEM ITS, serta beberapa saja dari civitas ITS yang benar-benar mau tahu. Dibanding jumlah rata-rata mahasiswa fakultas yang begitu banyaknya tentu jumlah pengunjung kampanye terbuka sangatlah sedikit.

MAHASISWA

       Yang menjadi aktivis atau yang memberi prestasi bukanlah dosen pembimbing, tapi mahasiswa dengan semangat juangnya. Mahasiswa adalah segolongan orang idealis, katanya. Mahasiswa merupakan cendikiawan yang tak hanya belajar, tapi mengabdi pada rakyat yang telah membiayainya dengan semangat juang. Pandangan mereka haruslah luas dan kritis, termasuk pada pemerintahan sekalipun. Mahasiswa berperan, bukan hanya belajar.

IRONI

         Mahasiswa dengan segala keinginannya untuk memajukan tiap-tiap generasi beserta institusinya perlu untuk paham dengan apa yang akan ia jalankan, segala hal dalam sistem yang akan memberi dampak padanya. Pemimpin adalah hal yang utama. Bayangkan seperti apa nasib mahasiswa bila dipimpin dengan tak bertanggung jawab.

         Ironi ketika semua pernyataan tentang mahasiswa dihadapkan pada kenyataan yang begitu pahit. “Apakah anda mengenal siapa saja calon Presiden BEM ITS?” “Wah, aku kurang tau,”

Entah Siapa dari kedua calon tersebut yang akan memimpin KM ITS nantinya, toh kita sudah hampir tidak peduli.

Entah siapa wakil kita di DPM ITS nantinya, toh mengerti fungsinya saja sudah hampir kurang peduli.

Entah golput atau tidak, toh memilih pun mungkin akan jadi pemilih buta yang tak benar-benar tahu siapa yang dipilihnya.

Entah buat apa hal ini dipermasalahkan, toh juga hal seperti ini sudah menjadi hal biasa saja di lingkungan generasi penerus bangsa.

Namun jika kita ingin bersadar, maka perlu lah kita harus tahu, “Pentingkah Pemilu Raya ITS kali ini ?” dan “ Bagaimanakah seorang Mahasiswa seharusnya ?”

Yusuf Tri Anggara

Mahasiswa Teknik Mesin 2015

Yulian Dwi Satria Wibisana

Mahasiswa Teknik Mesin 2014

DIMENSI 2016/2017

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *