Masihkah Kita Jadi Bangsa Tempe ?

Bendera China Berkibar di Maluku Utara Saat Peresmian Proyek
bendera-china-yang-berkibar-di-pulau-obi-maluku-utara_20161126_195052

Jumat (25/11/2016), Bendera negara China sempat berkibar di pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Kejadian ini bermula saat peresmian smelter PT Wanatiara Persada. Pengibaran bendera RRC dianggap melanggar Undang-Undang nomor 41 tahun 1958 tentang Lambang Negara. Pelanggaran tersebut antara lain bendera asing dikibarkan sejajar dengan bendera Indonesia, ukuran bendera asing lebih besar ketimbang Merah Putih, serta dikibarkan di tempat umum.

Sebelum bendera diturunkanTNI, sempat terjadi insiden dan ketegangan ketika sekelompok wartawan Indonesia berupaya untuk menurunkan sendiri bendera tersebut. Upaya sekelompok wartawan ini sempat dihalang-halangi, baik oleh karyawan lapangan perusahaan tersebut dan oleh Kapolres Halmahera Selatan, dengan dalih agar bendera itu diturunkan sendiri oleh orang China supaya tidak terjadi permasalahan yang lebih besar. PT Wanatiara Persada pun menyatakan bertanggung jawab serta meminta maaf atas kejadian ini.

Sumber : http://aceh.tribunnews.com/2016/11/26/bendera-china-berkibar-di-maluku-utara-saat-peresmian-proyek

[Coretan Opini]

Masihkah Kita Jadi Bangsa Tempe ?

“Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bistik tapi budak.”

Sebuah kalimat dari Bung Karno yang mengisyaratkan semangat kemerdekaan hakiki negeri ini yang tak ditunggangi bangsa asing.

Namun apakah kalimat itu masih berada di angan bangsa Indonesia saat ini ?

Sudahkah kita merdeka saat ini ?

Mungkin dulu penjajahan VOC juga berlangsung seperti ini. Tanpa sadar dan sekejap kita sudah menjadi budak di negeri sendiri. Di mana hanya mampu melihat kekayaan negeri dinikmati beberapa penguasa yang tak tahu diri dan membiarkannya dicuri tanpa pandang sana sini.

Lalu, mau dibawa kemana rakyat Indonesia saat ini. Mau dibawa kemana nasib para engineer dan ilmuwan bangsa ini. Jika kita hanya bisa menjadi penonton dinegeri kita sendiri.

Jangankan jadi Engineer bahkan terkadang pekerja kasarpun tidak dari bangsa kita !!!!!

Jika kita merujuk pada bidang lain, Sudahkah sang merah putih berkibar tinggi ?  ataukah malah bendera asing lah yang sudah berkibar sejak lama namun tak ada yang mengetahuinya.  Pada Bidang tambang dan energi, kedaulatan Merah Putih patut dipertanyakan, Jika melihat pada data kepemilikan migas tahun 2012 terlihat banyak pihak asing yang sedang menikmati kekayaan negeri ini. Permasalahan seperti kontrak Freport dan krisis energi di negeri karya kandungan migas sudahlah jadi hal biasa

.4922530_20121227030157

Dimanakah mahasiswa disaat seperti ini ?

Banyak dari mahasiswa yang lebih fokus dengan karirnya sendiri. Dan mirisnya malah berkarir di perusahaan asing yang ikut mengerogoti negeri ini. Mungkin inilah yang diinginkan cukong cukong kolonialis saat ini. Pendidikan dibuat sedemikian rupa hingga mahasiswa menjadi buta mata dan telinga. Tidak peka terhadap kondisi bagsa. Syarat masuk perusahaan mereka buat seberat-beratnya , hingga mahasiswa hanya sibuk memikirkan nasibnya saja. Tak peduli bangsanya yang sekarang sedang perlahan mati sekarat.

Biaya pendidikanpun dipatok setinggi-tingginya  hingga para mahasiswa hanya semakin gencar mengejar IPK. Tak peduli sikut sini sikut sana dan halalkan segala cara agar IPK baik dan bisa mendulang kekayaan untuk diri sendiri. Masing masingpun tak peduli sekitar dan sesama apalagi pada bangsanya.

Sehingga bisa kita lihat bahwa kasus pengibaran bendera RRC bukan kasus baru, Karena selama ini sebenarnya bendera asing telah berkibar di berbagai sektor yang bahkan kita sendiri seolah buta  untuk mengetahuinya. Dan sekarang jawaban terakhir ada pada kita, Apakah mau tetap seperti ini atau mau berubah dan memperbaiki diri ?

 

 

DIMENSI 2016/2017

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *