Keamanan dan Keselamatan Kerja untuk Bisnis Berkelanjutan

Jumat, (10/03) lalu telah diadakan kuliah tamu berjudul “AGC & AFC, Sustainability Business at ASTRA”. Kuliah tamu yang diadakan di ruang D201 Departemen Teknik Mesin FTI-ITS ini dibawakan oleh salah satu alumnus Departemen Teknik Mesin angkatan M31 yang sejak tahun 1994 bekerja pada ASTRA Honda Motor, yaitu bapak Eric Nugroho.

Bahwasanya dalam melakukan kerja, ternyata hal yang perlu diperhatikan bukan hanya bagaimana merencanakan operasi yang efisien dan cost yang murah. Namun juga diperlukan pemahaman dan pengaplikasian mengenai safety dalam berkerja. Dan hal tersebut merupakan salah satu aspek yang sangat diperhatikan ASTRA dalam menjamin kesejahteraan hidup pekerjanya. Seakan menjadi pencerahan pernyataaan yang diberikan bapak Eric dalam kuliah tamu tersebut bahwa dalam melaksanakan operasi menggunakan mesin, keselamatan manusia sangatlah penting.

Begitu pula permasalahan lingkungan yang juga perlu untuk diperhatikan. Sehingga suatu perusahaan yang menjalankan bisnis terhadap proses-proses di atas dapat mencegah terjadinya pengaruh negatif, seperti turunnya image perusahaan, turunnya produktivitas, gangguan operasi, dan lain sebagainya.

Bapak Eric menjelaskan bahwa ASTRA melaksanakan prinsip 6R untuk menanggulangi permasalahan lingkungan yang ada dalam tiap-tiap proses manufaktur atau fabrikasinya. 6R yang disebutkan termasuk di dalamnya, Refine, Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, dan Relieve to Energy. Dan pada akhirnya tidak hanya pengaruh buruk lingkungan yang terkurangi, namun efesiensi kerja juga bertambah.

 

Dalam menanggulangi permasalahan terhadap keselamatan kerja maka ASTRA juga memperhatikan dan mengaplikasikan aspek K3, Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dimana ASTRA memberlakukan hierarki pengendalian K3 dengan eliminasi, subtitusi, rekayasa engineering, administrasi, dan alat pelindung diri. Eliminasi yang dimaksudkan adalah menghilangkan porses-proses yang berbahaya bagi keselamatam kerja dan subtitusi dimaksudkan untuk mengganti proses yang memiliki potensi bahaya dengan proses lainnya yang lebih aman atau ramah lingkungan. Rekayasa engineering dimaksudkan untuk menghilangkan potensi bahaya melalui rekayasa teknik terhadap proses yang ada. Administrasi dimaksudkan untuk mengatur SOP kerja sehingga meminimalisir kesalahan kerja yang berakibat fatal oleh manusia. Dan alat pelindung diri merupakan langkah preventif bagi pekerja dalam mengatasi proses yang memiliki potensi bahaya.

Dalam kuliah tamu tersebut juga dijelaskan bahwa dalam memberikan feedback terhadap masyarakat, ASTRA melakukan program SR sekaligus mempromosikan ASTRA kepada masyarakat.

Aspek-aspek di atas merupakan aspek yang mendukung ASTRA dalam menjalankan bisnisnya secara berkelanjutan dengan aman bagi pekerja, lingkungan, dan masyarakat di sekitarnya. Sehingga bisinis yang dijalankan oleh ASTRA akhirnya dapat dikatakan Sustainability Business.(yus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *