Kupas Lebih Consumer Good Industry Bareng Alumni

Selasa, (09/05). Departemen Teknik Mesin kembali mengadakan kuliah tamu yang bertajuk “ Technology and Engineering in Consumer Good Industry”. Yang mana dibawakan oleh  Bapak Cipto Utomo atau yang akrab dipanggil Cak Cipto, alumnus Teknik Mesin ITS angkatan tahun 1996  ( M 39 ). Cak Cipto sendiri bekerja di PT. Unilever sejak tahun 2003 dan sekarang menjabat sebagai Technology Manager, Home & Personal Care for South East Asia, Australia, & New Zealand. Beliau pada kesempatan kali ini menjelaskan tentang gambaran produksi di PT. Unilever secara umum, yang mana disambut hangat oleh banyaknya pertanyaan dari peserta yang hadir.

Apa yang disebut dengan consumer good ? Consumer good adalah barang yang sering dikonsumsi oleh masyarakat seperti sabun, shampoo, detergen, dan lainnya yang masyarakat butuh setiap hari dan tentunya tingkat pembelian akan tinggi setiap harinya. Lain halnya dengan industri otomotif yang memproduksi kendaraan seperti motor dan mobil yang bukan kebutuhan harian masyarakat yang harus dibeli setiap harinya. PT. Unilever di sini sebagai pemain dalam bidang consumer goods industry memproduksi barang untuk semua kalangan masyarakat yang mana menjadi seperti kebutuhan yang wajib dibeli tiap harinya. Sehingga karena itu perusahaan akan tetap berjalan walaupun saat terjadi krisis ekonomi sekalipun.

Dari penjelasan Cak Cipto dalam bidang consumer goods industry terdapat tiga strategi dalam mengembangkan produk yaitu Technology Development, Product Innovation, dan Gross Profit Improvement. Pertama adalah technology development, dengan mengembangkan teknologi pada mesin produksi maka akan didapat peningkatkan jumlah produksi dan penekanan kebutuhan tenaga kerja yang dapat meningkatkan keuntungan dan efisiensi waktu. Kedua adalah product innovation, masyarakat seringkali bosan dengan produk yang beredar di masyarakat. Sehingga dibutuhkan inovasi baru untuk menghasilkan produk sesuai kebutuhan masyarakat sekarang. Ketiga adalah gross profit improvement, peningkatan laba kotor yang bertujuan untuk mengoptimalkan biaya produksi.

Untuk consumer good ini sendiri, PT Unilever menggunakan alur supply chain yang berawal dari Unilever Supplier di mana bahan-bahan untuk memproduksi produk Unilever dibuat. Kemudian masuk ke Unilever Factory untuk membuat produk jadi dan memberi label produk Unilever. Kemudian produk akan dikirim ke Unilever Distribution Centre. Lalu menuju ke Customer Distribution Centre yang nantinya akan dikirim ke tangan pelanggan lewat Customer Store.

Di akhir penjelasannya, Cak Cipto pun memberikan pesan terhadap mahasiswa yang hadir. Menurut pengalaman beliau salah satu hal yang penting saat di dunia kerja nanti adalah rasa percaya diri. Karena yang beliau rasa lulusan ITS sering masih kurang percaya diri atas dirinya. Beliau juga berpesan agar mahasiswa sebelum lulus untuk selalu berlatih berbicara yang terstruktur, banyak mencari relasi yang menurut beliau nantinya dapat membantu dalam dunia kerja. Saling menjaga hubungan dengan alumni (sering bersilaturahmi), dan tentunya hormati kedua orang tua serta patuhi nasihat dari Ibu. (dhin/wib)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *