Nasionalisme Rasa-Rasa

72 tahun sudah Indonesia merdeka, seiring tahun demi tahun berlalu ternyata nasionalisme di negeri ini memiliki berbagai rasa. Namun sebelum membahas rasanya mungkin timbul pertanyaan, apa sih itu nasionalisme ?

Jika berbicara nasionalisme, paling mudah saat kita kaitkan dengan aktifitas upacara bendera, memakai atribut berbau Indonesia, dan ikut lomba 17-an. Tapi hanya sebatas itu yah nasionalisme ? Lha sebenarnya apa itu nasionalisme ?

Menurut Menurut L. Stoddard, “Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa”. Nah dari pendapat pak Stodart ini terdapat hal yang dapat digaris bawahi yaitu rasa memiliki secara bersama.

Nasionalisme rasa asing

Dikalau berbicara Indonesia saat ini, nasionalisme kadang tak lagi berasa Indonesia. Sekarang banyak nasionalisme kebarat-baratan, nasionalisme rasa kekorean-korean, nasionalisme rasa kejepang-jepangan, dan lain-lain. Sebagai contoh sederhana, kita masih lebih memilih produk buatan luar negeri daripada buatan bangsa sendiri. Jika melihat toko-toko dan pusat perbelanjaan, produk asing masihlah jadi primadona pengunjung untuk membeli. Sementara produk negeri masih sulit untuk bersaing, jika adapun masih sering diletakkan dipojok-pojok etalase karena kurang diminati. Produk impor dari luar negeri masih dianggap prestisius dan wajib dibeli dengan harga selangit sementara produk lokal dianggap produk kelas bawah.

Seperti yang dikutip dari DetikFinance pada 20/4/2011 tertulis ”Mengutip Ketua Komite Pedagang Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Heris, Produk impor China yang mengisi pasar di Tanah Abang sudah banyak, 40% tekstil itu impor, sprei 80% impor, baju koko 30%, 75% baju anak-anak. Parahnya lagi bahan baku sekarang sulit (harganya ada yang naik hampir 100%),”. Produk impor dari asing sudah menyerbu bahkan ke pasar-pasar lokal di negeri ini yang seharusnya tempat produk lokal bertengger. Sehingga pantas saja semakin banyak berita yang membahas produsen-produsen anak bangsa gulung tikar.

 

Terus bagaimana dan dimana nasionalisme yang kita banggakan selama ini ?

Apakah itu hanya untuk seremonial 17-an saja atau hanya sebagai kata pemanis timeline media sosial kita sebagai media menunjukkan diri ?

 

Ah itu pun tidak, bahkan di banyak kolom komentar di media sosial pun masih banyak anak bangsa yang bahkan merasa malu akan negerinya dan segala carut marutnya. Yang lucunya bukannya ingin mengubah carut marut itu, tapi malah ingin kabur ke negeri lain. Terus akan dibawah kemana negeri ini jika ternyata semakin banyak anak bangsa yang tidak bernasionalisme Indonesia.

 

Nasionalisme rasa mahasiswa

 

Sedikit menilik kaum intelektual negeri ini, golongan yang memiliki persentase kecil dibanding jumlah penduduk negeri ini. Terkadang mahasiswa masih belum sadar harapan bangsa melekat dimasing masing pundak. Hal ini direpresentasikan dengan bantuan pemerintah berupa BOPTN (Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negara). BOPTN ini adalah bantuan yang dikucurkan oleh pemerintah dari APBN pada setiap tahunnya. Sesuai dengan Permendikbud No 58 tahun 2012 mengenai BOPTN. Di mana setiap Perguruan Tinggi Negeri  diberikan subsidi oleh pemerintah digunakan untuk biaya operasional di perguruan tinggi. Seperti biaya penelitian,sarana dan prasarana kampus, beasiswa mahasiswa serta kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan. Yang mana bantuan itu pasti tak luput dari bantuan pajak rakyat kecil di seluruh Indonesia. Yang berharap sedikit pajak mereka dapat membantu membangun negeri salah satunya dengan mendidik calon penerus bangsa.

 

Lalu bagaimana rasa nasionalisme mahasiswa ?

 

Sayangnya masih banyak yang tak jauh beda. Hal hal kecil seperti titip absen, terlambat, dan membolos masih mewarnai perkuliahan di negeri ini. Seakan hal biasa kita kadang lupa tentang harapan bangsa ini untuk langkah kemajuan negeri ini. Seakan lupa akan nasionalisme yang dulu mahasiswa usung saat pergerakan 98. Diluar kegiatan akademikpun karena tuntutan keadaan atau karena kemalasan dan semakin tingginya individualisme di kalangan ini, forum-forum lingkar kampus pun semakin sedikit peminatnya. Ah, lebih enak bermain gadget dirumah daripada berpikir susah susah untuk negeri ini (mungkin).

 

Lha, terus kalau yang masih muda, yang sudah dapat bantuan dana, yang katanya berpendidikan saja banyak yang tak peduli lalu bagaimana yah negeri ini kedepan. Sehingga rasa nasionalisme di mahasiswa pun mungkin akan semakin lama semakin hambar dan semakin menghilang.

 

Terus jika dirasa-rasa harus bagaimana ?

 

Pada momen 72 tahun kemerdekaan ini dapatlah kita mulai perubahan itu. Mengubah rasa nasionalisme yang masih sebatas di lisan menjadi ke tindakan. Tak perlulah terlalu bepikir untuk bertindak besar dan banyak mengkhayal. Cukuplah bertindak sederhana, bergerak dari hal kecil, memulai dari apa yang kita lakukan sehari-hari.

 

Terus seperti apa ? gampangnya dapat kita mulai dari mencintai ploduk-ploduk Indonesia, ikut melestarikan budaya lokal di sekitar kita, dan hal kecil lain yang bisa kita lakukan setiap hari. Untuk mahasiwa bisa kita mulai dengan berkuliah dengan lebih serius lagi, dan semakin meningkatkan kepekaan pikiran untuk semakin berinovasi demi kemajuan negeri. Kita dapat sedikit melihat negeri korea selatan tentang kecintaanya dengan produk negerinya yang membawa korea selatan menjadi negara maju di Asia. Karena salah satu faktor kemajuan suatu bangsa yaitu seberapa besar rasa nasionalisme rakyatnya pula.

 

Di akhir kata, Mungkin tindakan yang sendiri kita lakukan tidak akan terasa berarti. Namun niscaya hal-hal kecil itu jika dilakukan oleh banyak anak negeri ini akan membawa dampak besar. Bak riak air kecil yang mana jika banyak dan semakin menyebar dapat menimbulkan riak air besar yang dapat membawa perubahan. Sehingga akan terlihat bagaimana rasa nasionalisme kita untuk tanah yang kita cintai ini.

 

Penulis : Yulian Dwi Satria W. (M57)

One thought on “Nasionalisme Rasa-Rasa

  1. bukan apa yang bangsa ini dapat berikan kepadamu, tapi apa yang dapat kamu berikan untuk bangsa ini, mesin ueber alles

Leave a Reply to cmt -lbmm 2k11 Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *