Lucu dan Menyedihkan

“Plastik tak lagi gratis, yuk biasakan bawa kantong sendiri!”

Lah kan peraturan ini masih dalam tahap uji coba? Saya gak sedang terikat sama peraturan ini kok? Kenapa harus ribut-ribut? Untuk apa saya lakukan, jika orang lain banyak yang tak peduli. Sementara saya hanyalah satu dari 262 juta penduduk Indonesia.

Bagaimana Indonesia, negeri yang selama ini bermimpi ingin menata kehidupan rakyatnya menjadi lebih baik, bersih, tertata rapi, dan bebas sampah jika masyarakatnya sendiri malah acuh terhadap mimpi sang Negeri

Lucu bukan?

Permasalahan utama kenapa orang enggan membawa tas belanja sendiri atau terus menerus menggunakan kantong plastik secara tidak memikirkan jumlahnya adalah karena kantong plastik dikasih secara ”GRATIS”. Kalau gratis siapa sih yang gamau? Orang dikasih kok, disodorin malah.

Bahkan jika kita jeli mengamati, ada fenomena lucu dimana orang tetap menggunakan kantong plastik ketika berbelanja meski menenteng tas ramah lingkungan. Artinya dia tidak menolak jika diberi kantong plastik. Bahkan tak segan untuk meminta kantong plastik, padahal saat itu dirinya sedang menenteng sebuah tas yang sangat cukup bahkan sisa untuk diisi belanjaannya. Atau malah beberapa dari kita sendiri nih sebagai pelaku adegan ini. Hehe… tidak apa yang berlalu, yasudah.

“Mbak pelit amat sih sama kantong plastik aja. Belanjaan saya banyak, kenapa cuman dikasih satu kantong?” ada juga yang seperti itu.

Fakta uniknya…

Terdapat anggapan yang sudah terbiasa melekat di pikiran masyarakat bahwa “KANTONG PLASTIK ADALAH HAK KONSUMEN/PEMBELI”. Fungsi kantong plastik sebenarnya lebih berfungsi sebagai adab kesopanan daripada mempermudah pembawaan. Ya gak?? Yakin hampir semua orang pasti membenarkan pernyataan ini. Termasuk para sobat pembaca artikel ini nih.

Bicara mengenai AKIBAT kantong plastik, pasti para sobat sudah pada tahu kan. Cuman….mungkin belum tahu seberapa besar sih bahayanya.

Tahu gak sih?

Tahun 2006, ada 267 spesies berbeda di lautan termasuk lumba-lumba, anjing laut, paus, kura-kura, penyu mati. Ada kurang lebih 200 spesies mati setiap tahunnya. Yaaa… mungkin disebabkan karena tersedak plastik setelah SUNEO membeli “sempol” di warung seberang. Bisa jadi lho, mereka mati karena memakan kantong plastik yang mungkin plastik itu adalah bekas kita sendiri yang mereka kira adalah makanan. Tidakkah kita merasa sangat berdosa saat mengetahui ternyata kita adalah penyebab hewan tak berdosa ini menjadi mati?

Butuh waktu lama agar plastik bisa benar-benar hancur

kantong plastik memerlukan waktu 10-20 tahun untuk hancur

gelas plastik memerlukan waktu 50-80 tahun untuk hancur

botol plastik, popok bayi dan baterai memerlukan waktu 100 tahun untuk hancur

kaleng aluminium memerlukan waktu 3000 tahun untuk dapat hancur.

Sebenarnya gak harus kok kita berantas seluruhnya kantong plastik. Karena memang plastik banyak digunakan. Boleh saja menggunakan kantong plastik, tapi kalau memang perlu. Artinya gak selalu perlu kantong plastik kan? Selagi masih bisa memakai memakai totebag misalnya ketika kita membeli sabun, shampo, dan barang instan lainnya kenapa enggak?

Bayangkan….

Sehari saja paling sedikit kita menggunakan 2 kantong plastik. Jika kita menggunakan kantong ramah lingkungan/totebag kita bisa menggantikan 14 kantong plastik dalam seminggu

yang berarti 56 kantong/bulan

yang berarti 672 kantong/tahun

maka, ketika umur manusia 100 tahun berarti telah menghemat 67.200 kantong dalam hidup manusia

Jika 10 orang di negara kita menggunakan cara ini kita bisa menghemat 672.000 kantong plastik dalam masa hidup kita.

Sekedar tahu aja….

Bangladesh, China telah melarang kantong plastik

Irlandia menjadi pionir di Eropa dengan mengenakan pajak pada kantong plastik dan mengurangi konsumsi hampir 90%

Irlandia, India Barat, Kenya, Afrika Selatan, Botswana juga melarang atau menuju proses pelarangan

Tanggal 27 Maret 2007 San Fransisco menjadi kota pertama yang melarang kantong plastik

Yang harus tahu banget…

Kantong plastik terbuat dari polyethylene sejenis thermoplastik turunan produk minyak bumi

Jadi, “MENGURANGI PLASTIK BERARTI MENGURANGI KETERGANTUNGAN KITA PADA MINYAK”

China telah menghemat 37 juta barel minyak tiap tahunnya dengan kebijakan pelarangan kantong plastik

(Note: CARA INI MENGGUNAKAN KANTONG SENDIRI/TOTEBAG)

Andai dengan tulisan ini, ada setidaknya 10 orang saja yang tergerak melakukan perubahan dengan menggunakan CARA INI. Kemudian, 10 orang pengguna CARA INI mampu membuat 5 orang yang disekitarnya tergerak untuk meniru CARA INI dan melanjutkan perubahan tersebut. Kemudian dari 5 orang yang meniru CARA INI, ada setidaknya 1 orang saja yang mampu menyampaikan “CARA INI” kepada 200 orang yang dia kenal. Yang kemudian, dari 200 orang yang dia amanahi setidaknya ada 10 orang lagi yang tergerak untuk melakukan CARA INI. Sehingga jika dihitung, ada 25 orang yang menggunakan CARA INI, sehingga menghemat 1.680.000 kantong plastik dalam hidupnya selama 100 tahun. Bayangkan, berapa barel minyak yang bisa kita hemat.

Mau sampai kapan kita begini Indonesia?

Sampai Bandung yang dulu kita kenal sebagai Lautan Api berubah menjadi Lautan Sampah?

Sesulit itukah membawa membawa kantong sendiri?

Sesulit itukah mencintai alam kita?

Enggak kan? Hanya semudah ini kok

“Maaf mas/mbk tidak perlu pakai kantong plastik, dibungkus pakai totebag saya saja”

Apabila kondisi menuntut membeli makanan di luar rumah maka lebih baik dimakan di warung daripada dibungkus ke rumah. Kalaupun terpaksa harus dibungkus diharapkan tetap meminimalisir penggunaan kantong plastik dengan menginisiatif kelompok makanan tertentu bisa dibungkus dalam satu bungkus.

Jika kalian peduli, sebarkan pesan ini

Kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang kapan lagi?

Pada akhirnya, semua itu akan kembali untuk ibadah

 

~Papa Union Romeo Indian~

Sekarang dan yang akan datang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *