Press Release : Aksi Mahasiswa 20 Oktober 2017

Selasa, 24 Oktober 2017. BEM ITS kali ini mengundang KM ITS untuk menghadiri Konferensi Pers yang diselenggarakan di Selasar Perpustakaan Pusat ITS. Konferensi Pers kali ini menghadirkan Peserta Aksi 3 Tahun Jokowi oleh BEM SI, diantaranya adalah Rofi Arga Hardiansyah, M. Abdurrokhim, Nabhan Rusydi, Ischaq Bagas, Arief Budiman, Christopher Jonathan, Syukri Abdurrahman, dan Wildhan Ibnu.

Melihat banyaknya berita yang tersebar, di media online maupun media elektronik beserta pandangan-pandangan dari berbagai pihak yang tidak tahu kebenaran aktual terkait aksi mahasiwa yang terhimpun di BEM SI 20 Oktober lalu, maka konferensi Pers kali ini membawa topik “Dua Puluh Oktober Dari Mata Kami”.

Konferensi Pers ini dibuka dengan doa dan pembacaan ketentuan-ketentuan peserta pada konferensi pers tersebut. Adalah Rofi Arga, mahasiswa Teknik Kimia 2013 selaku Presiden BEM ITS 16/17, sebagai narasumber pertama yang menjelaskan terkait latar belakang aksi mahasiswa 20 Oktober 2017. “Aksi ini dilakukan dengan tujuan mengevaluasi kinerja Presiden RI yang telah memasuki tahun ke-3 jabatannya. Banyak hal yang perlu dievaluasi dalam kinerja presiden sekarang, dibagi menjadi beberapa bidang isu diantaranya adalah Pendidikan tinggi, Pendidikan menengah kebawah, Ekonomi, Infrastruktur, Maritim, Penegakan hukum, Kesehatan. BEM ITS sendiri menjadi koordinator isu di bidang maritim.” ungkap Presiden BEM ITS 16/17 ini.

Ia menambahkan bahwa sebelum dipilihnya jalur aksi, Aliansi BEM Seluruh Indonesia telah menempuh jalur formal sesuai aturan, seperti mengirim surat, meminta diadakannya pertemuan antara presiden dengan perwakilan mahasiswa seluruh indonesia. Berbagai cara sudah dilakukan untuk mengadakan audiensi dengan pemerintah  termasuk menghubungi orang dalam untuk mewujudkannya. Hal ini sudah dilakukan sejak September awal tetapi belum juga mendapat balasan. Maka ditempuhlah jalan aksi ini demi mewujudkan ‘Evaluasi 3 tahun Jokowi-JK’.

“BEM ITS sendiri sebelum diadakannya aksi ini telah mengadakan dua kali kajian, diskusi online, dan jaras. Hal ini untuk meyakinkan bahwasanya yang diperjuangkan di dalam aksi membawa aspirasi rakyat. Aksi ini berjalan dengan kurang lebih 5000 peserta.” ungkap mahasiswa jurusan Teknik Kimia angkatan 2013 ini.

Abdurrokhim, mahasiswa Teknik Kimia 2015 selaku narasumber kedua menambahkan terkait kronologis aksi mahasiswa yang dilaksanakan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. “Aksi dimulai pada pukul 10 pagi karena terpotong waktu solat jumat, aksi baru dimulai jam 1 siang. Dimulai dengan aksi longmarch dari Patung Kuda menuju Istana serta penyampaian keresahan masyarakat dengan cara berorasi sampai pukul 3 sore. Perjalanan aksi kali ini ditutup sebelum maghrib, pada saat itu polisi datang dengan 11 ribu pasukan. Aksi dilanjutkan jam 8 malam, tetapi aksi tidak berupa orasi atau teatrikal seperti sebelumnya. Aksi yang dijalankan berupa pembacaan shalawat serta penyanyian lagu-lagu nasional Indonesia. Mahasiswa akan menyelesaikan aksi ini sampai bertemu dengan Presiden, atau perwakilan dari pemerintah. Provokasi mulai pukul 8 bukan berawal dari mahasiswa tetapi dari aparat kepolisian.” ungkap Menteri Koordinator Luar Negeri BEM ITS ini.

Menyambung dengan narasumber selanjutnya “Jam 8 malam itu pagar-pagar berduri ditarik digantikan barisan polisi, lalu peserta aksi didorong dengan alasan ada masyarakat yang ingin lewat, ditekan dengan kata-kata yang kurang baik. Peserta aksi dipukul mundur sampai ke trotoar, ternyata yang lewat adalah polisi. Karena dapat informasi tidak akan dibubarkan maka disepakati aksi dilanjutkan sampai menemui presiden tetapi keadaan semakin parah, peserta aksi semakin tertekan dengan kondisi terkepung oleh barisan polisi. Kita memutuskan buat balik ke titik nol di Patung Kuda untuk menghitung ulang peserta aksi. Di titik itu masih ditekan untuk pembubaran dan ada penarikan beberapa mahasiswa yang dijadikan tersangka. Kita memutuskan untuk memberhentikan aksi dan melanjutkan kajian di tempat masing-masing” ungkap Nabhan Rusydi.

Terkait dengan perjalanan aksi yang melebihi jam batas diadakannya aksi, mas Oim megklarifikasi hal tersebut. Menurutnya kegiatan pada malam hari tidak dilarang dalam Perkap. No. 9 Tahun 2008 selama ketertiban selalu dijaga, tetapi permasalahannya bertabrakan dengan KAPOLRI di pasal UU no. 9 tahun 1998. Sejak siang hari jalan sudah ditutup oleh kepolisian, jalan Medan Merdeka sudah dikondisikan. “Jikalau memang mengganggu aktivitas mengapa tidak dibubarkan sejak siang hari?”

“Terkait dengan peserta aksi yang dijadikan tersangka, 2 sudah ditahan, 2 lagi status tersangka (Panji dan Wildhan). Tentang aksi selanjutnya punya sasaran jangka pendek dan jangka panjang. Untuk sasaran jangka pendeknya, berusaha untuk menekan POLDA JATIM, untuk menuntut keadilan dan transparansi terhadap 4 teman kita ini. Tidak pantas untuk diam karena teman kita ini seperti maskot, jika ia dijadikan tersangka maka aliansi BEM Seluruh Indonesia dikatakan bersalah. Jangka panjangnya memperdalam kajian sampai tiba saatnya kajian kita tersampaikan sesegera mungkin. Menurut informasi 10 november mendatang Pak Jokowi serta Bu Susi akan datang ke Surabaya dan akan dilaksanakan pertemuan dari petinggi BEM ITS secara diplomatis.” tambah mahasiswa jurusan Teknik Kimia 2015 ini.

Beliau juga menekankan bahwa BEM ITS tidak ‘ditunggangi’ oleh oknum siapapun. Sikap BEM ITS independen. Pelaksanaan aksi juga tidak ‘ditunggangi’, kalau mahasiswanya saja sudah terpecah belah bagaimana kita bisa mengawasi pemerintahan yang sekarang ini. Niat aksi bukanlah untuk mengkudeta Pak Jokowi melainkan mengevaluasi terkait kinerja Pak Jokowi selama 3 tahun.

“Musuh kita bukan Presiden, musuh kita bukan aparat polisi, musuh kita adalah kebobrokan yang terjadi di negri kita ini.” Imbuh mas Oim . Konferensi pers kali ini ditutup dengan closing statement dari Presiden BEM ITS Wahana Juang. “Untuk bergerak, kita harus melakukan kajian. Kita tidak bisa bergerak kalau kita tidak memiliki alasan. Tapi kita kadang lupa bahwasanya hati diciptakan Tuhan untuk merasakan yang kadang tidak bisa kita ungkapkan menjadi alasan”. (tan/yus)

 

 

2 thoughts on “Press Release : Aksi Mahasiswa 20 Oktober 2017

Leave a Reply to Amin M57 Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *