Hikayat Kampus Gajah

Ada sebuah cerita dari negeri para gajah , alkisah disana terdapat sebuah sekolah gajah paling megah diseluruh penjuru negeri, banyak sekali gajah yang berjalan jauh demi bersekolah di kampus impian tersebut.Kampus Gajah namanya.

Pada suatu hari , akan tiba saatnya Kampus Gajah melahirkan anak-anak didiknya yang sudah selesai menempuh studi di kampus prestius itu. Hari Lahir Sang Gajah, Itulah cara mereka menyebut hari wisuda di Negeri Gajah. Hari dimana Kampus Gajah akan melepas para gajah yang terdidik untuk kembali ke hutan belantara yang konon sulit dipecahkan dengan teoritika dan segala macam tetek bengek bangku kampus yang penuh hitungan rumus.

Namun, urusan ini menjadi sangat memprihatikan. Beberapa tahun belakangan ini, banyak sekali gajah yang merasa tidak sanggup bahkan sejak jauh-jauh hari sebelum kelulusannya untuk kembali ke hutan belantara.

Hari Lahir Sang Gajah tak lagi penuh suka cita. Penduduk belantara begitu rindu kehadiran gajah di tengah-tengah mereka untuk mengusir rasa takut dari serbuan harimau atau musuh-musuh predator lain, tapi para gajah justru …

Para gajah justru berlomba-lomba mendaftarkan diri ke kebun binatang , rela menjadi hewan peliharan kebun binatang sehingga semua terjamin. Makanan, kesehatan, dan segala hal yang diinginkan gajah selain satu hal, kebebasan.

Ada pula gajah yang malah berlomba mendaftar menjadi gajah sirkus. Rela diperas tenaganya demi mengenyangkan perut para bosnya. Yang penting hidupnya aman, makanan aman, kesehatan aman, asal si gajah tidak melawan ketika diperintah.

Dari sekian ribu gajah yang dilahirkan oleh Kampus Gajah, bisa dihitung jari jumlahnya yang mampu bertahan di belantara. Sedikit dari mereka yang kemudian menjadi kawan dekat para penghuni hutan yang lain. Mereka adalah gajah yang kemudian menjadi pelindung hutan.

Beberapa gajah mati dalam perjuangannya di belantara. Namun semua tahu, sang gajah mati terhormat. Itu pengakhiran yang baik, bukan?

Walaupun hidup dihutan belantara yang penuh ketidakpastian, hujan lebat, dan yang lain, paling tidak kehadiran gajah membuat para penjarah semakin sulit menebang pohon. Hal itu membuat para monyet begitu bergembira.

Mereka selalu senang hati memetikan buah pisang untuk sarapan pagi sang gajah. Para burung dengan riangnya mematuki kutu di tubuh gajah ketika merumput. Sebuah keharmonisan yang utuh. Sang Macan tak akan berani mendekat. Butuh kekuatan lebih untuk menaklukan bintang yang ukurannya beberapa kali ukuran tubuhnya itu. Lebih dari itu, semua warga belantara tahu, gajah tidak makan daging. Itulah rasa aman yang membuat warga belantara begitu percaya kepadanya.

Esok adalah Hari Lahir Sang Gajah. Kampus Gajah telah menyiapkan pesta yang besar, tetapi warga belantara begitu cemas tidak karuan. Beberapa tahun terakhir ini, tidak ada lagi gajah yang kembali ke hutan.

Sementara di hari yang sama, kebun binatang dan opera sirkus membuka lowongan besar-besaran dan penawaran menarik kepada para gajah yang akan lahir. Dengan iming-iming kesejahteraan dan keterjaminan hidup, mereka berusaha merekrut para gajah untuk menjadi mesin pencetak uang paling cerdas.

Aku bukanlah sang gajah, aku adalah pejuang. Meskipun begitu nasibku tidak jau berbeda dengan para gajah. Esok aku juga akan diangkat menjadi sang pejuang. Namun aku tidak merasa gembira sama sekali, aku malu dan kecewa. Aku menyesal terlahir menjadi pejuang.

Sebenarnya aku tidak pandai menjadi pejuang, aku hanya memikirkan diriku sendiri. Entahlah… mungkin sebaiknya aku pura-pura bergembira, berlagak menjadi pejuang sejati yang pantas mendapatkan gelar sang pejuang.

Aku begitu cemas layaknya penduduk belantara. Ingin sekali rasanya aku melepas gelar pejuang yang kudapatkan ini. Aku seperti terbawa arus. Aku ingin sekali menjadi pejuang sejati. Namun, bisakah aku mengalahkan godaan menjadi pejuang bagi diri sendiri?

“Hikayat Kampus Gajah” oleh Kurniawan Gunadi (Alumni ITB 2009) dari buku Hujan Matahari (dengan sedikit perubahan).
Semoga kakak-kakak pejuang mampu menjadi pejuang sejati.

Selamat Wisuda 115 kakak-kakakku. Selamat Berjuang!! Jangan pernah lelah untuk menjadi pejuang sejati. \muh

Dari mabamu M57

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *