Corona Bakal Jadi Demam Biasa?

Profesor Dame Sarah Gilbert Ketika Memberikan Pidato

Sebuah kabar baik untuk kita semua, covid 19 mungkin bakal menjadi demam biasa dalam beberapa waktu ke depan. Dilansir dari inews.co.uk, bahwa gejala virus covid-19 bisa menjadi layaknya gejala demam biasa dan paling tidak perkiraan tercepat hal tersebut bisa terjadi adalah pada musim semi tahun depan. Hal ini dikarenakan kebiasaan dari virus yang semakin melemah dan juga vaksin yang sudah diberikan secara masif kepada sebagian besar populasi manusia.

Professor Sir John Bell, seorang profesor kedokteran di Universitas Oxford telah membuat klaim bahwa coronavirus akan menjadi layaknya demam biasa. Profesor ini juga mengklaim bahwa Britania Raya sudah melewati “periode terburuk” dari pandemi dan kondisi bisa kembali baik-baik saja setidaknya setelah musim dingin.

Selain itu, co-creator dari vaksin AstraZeneca, Profesor Dame Sarah Gilbert, juga membuat klaim yang sama dan mengatakan bahwa Covid-19 tidak akan bermutasi menjadi varian yang lebih berbahaya.

Profesor Sarah menjelaskan bahwa virus cenderung melemah saat mereka sudah menyebar secara luas. “Kita melihat bahwa virus memiliki kebiasaan untuk melemah dibandingkan sebelumnya ketika mereka sudah menyebar dengan luas, sehingga kita tidak perlu lagi mencemaskan akan adanya varian yang lebih ganas dari Sars-Cov-2” kata profesor Sarah.

Di Indonesia sendiri, bisa kita lihat bahwa jumlah kasus aktif covid-19 sudah turun secara signifikan pada bulan september ini jika dibandingkan dengan bulan Juni dimana gelombang kedua covid-19 di Indonesia dimulai.

Jika kita melihat klaim yang sudah diberikan oleh profesor Sir John Bell dan profesor Dame Sarah Gilbert, mungkin kita akan sangat berbahagia dan bakal mengira bahwa pandemi covid-19 sudah mencapai titik terang. Namun, banyak pakar di Indonesia yang juga sudah mulai mengingatkan akan kemungkinan terjadinya gelombang lonjakan covid-19 yang ketiga, yang diprediksi akan terjadi pada bulan Desember 2021.

Gelombang lonjakan ketiga ini bisa saja terjadi di Indonesia lantaran masyarakat yang gemar memanfaatkan liburan akhir tahun untuk pergi ke tempat wisata bersama keluarga. Jika kita melihat kembali pada apa yang sudah terjadi di Indonesia, maka bisa dilihat bahwa lonjakan kasus covid selalu terjadi setelah adanya musim liburan. Apabila memang pemerintah dan masyarakat ingin pandemi ini segera berakhir, maka kita semua seharusnya tetap berhati-hati walaupun kasus covid-19 saat ini sudah mereda.

Sebagai penulis yang ingin saya sampaikan adalah bahwa memang pandemi covid-19 ini sudah diprediksi bakal mereda, namun jangan sampai kabar baik tersebut malah semakin sulit untuk kita (masyarakat Indonesia) raih hanya dikarenakan kita terlena dan tidak mau belajar dari pengalaman yang sudah kita alami bersama. Saya berharap kita tetap berhati-hati, tetap menjaga protokol kesehatan, hingga pandemi ini benar-benar lenyap dan kita dapat kembali menjalankan aktivitas secara normal.

-Bimo
Sumber: inews(.)co(.)uk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *