PEMILIHAN KEPALA DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FTI ITS PERIODE 2020-2024

Senin (02/12) di ruang D201 Gedung Teknik Mesin FTI ITS, sedang berlangsung proses kampanye pemilihan Kepala Departemen Teknik Mesin (Kadep DTM). Kampanye ini dilangsungkan karena habisnya masa jabatan kepengurusan DTM yang lalu.

Kampanye berjalan sejak pukul 15.00 WIB sampai dengan pukul 17.45 WIB. Proses kampanye ini diikuti oleh 4 calon kandidat Kepala Departemen, yaitu Atok Setiawan, Ir. M.Eng.Sc. Dr., Suwarno, ST. M.Sc. PhD., Bambang Arip Dwiyantoro, ST. M.Sc. PhD., Alief Wikarta, ST. M.Sc.Eng. PhD. Dalam proses kampanye ini setiap calon akan memaparkan ide dan gagasan masing-masing tentang Departemen Teknik Mesin ke depannya selama 15 menit dengan metode presentasi yang dimoderatori oleh  Julendra Bambang Ariatedja, Ir. MT. Urutan presentasi dimulai dari Pak Atok, kemudian dilanjutkan oleh Pak Suwarno, setelah itu Pak Bambang Arip dan terakhir Pak Alief. Setelah seluruh calon melakukan presentasi dilakukan proses tanya jawab dari audiens kepada calon Kepala Departemen. Berikut sedikit kesimpulan pemaparan yang disampaikan oleh masing-masing calon :

1.Pemaparan oleh Atok Setiawan, Ir. Meng., Sc., Dr

Pak Atok Setiawan, Ir. Meng., Sc., Dr. Beliau maju dengan ide “mewujudkan Teknik Mesin FTI ITS The Real Uber Alles”. Beliau memiliki visi bahwa Teknik Mesin FTI ITS harus sejalan dengan visi ITS. Beliau menyebutkan beberapa problem yang dialami saat ini antara lain:

  • Ketidaktercapaiannya KPI dari ITS
  • Departemen teknik mesin yang belum mampu maju dan berkembang secara sustainable & merespon perkembangan kurikulum, masyarakat industri & teknologi yang sedang berjalan.
  • Suasana yang tidak mendukung
  • Perubahan budaya kerja dan keilmuan

Beliau menyebutkan bahwa masalah tersebut dapat ditangani dengan beberapa cara seperti menambah rasio dosen yang berpendidikan S3 dengan jumlah tertentu, menyelenggarakan proses kependudukan dengan koordinasi yang merupakan fungsi dari manajemen, memperbanyak jumlah publikasi internasional agar mencapai jumlah tertentu,  dan menjadikan teknik mesin untuk solusi dari masalah-masalah industri yang ada saat ini. Kemudian untuk membentuk suasana yang mendukung di Departemen Teknik Mesin sendiri beliau mengusulkan untuk melakukan kerjasama dengan alumni-alumni Teknik Mesin dalam pengembangan Teknik Mesin secara fasilitas infrastruktur maupun bentuk kerjasama lainnya.

2. Pemaparan oleh Suwarno, ST. M.Sc. PhD.

Pada giliran kedua Pak Suwarno memaparkan gagasannya tentang Reinventing Uber Alles. Dalam gagasan beliau ini, beliau melihat bagaimana Teknik Mesin seharusnya mengolah input-nya berupa mahasiswa. Beliau menggagaskan bahwa output dari Departemen Teknik Mesin adalah antara seorang scientist & engineer atau seorang professional atau seorang entrepreneur.

Dalam mencapai output di atas beliau memaparkan 5 strategi berikut,

  • Focus on People
  • International Networking
  • Aplly best practice in education
  • Freedom and collaboration
  • Producing local and global impact

Untuk mencapai 5 strategi tersebut beliau memaparkan 7 pendekatan manajemen dalam pelaksanaannya nanti. Secara administratif beliau mengusulkan pembuatan SOP dan komunikasi yang jelas. Kemudian dalam sumber daya manusia, beliau mengharapkan setiap dosen, tendik, dan mahasiswa akan membuat career plan masing-masing yang akan dikontrol melalui sistem mentoring. Kemudian dalam pengembangan fasitilas penunjang beliau akan mengadakan bentuk co-working space sebagai katalis untuk mengembangkan technopreneurship mahasiswa ataupun untuk riset dan projects.

Dalam akademik beliau mengusulkan custom SKS load untuk dosen, yang artinya dosen memiliki beban SKS yang variatif tergantung dengan minat mengajar, proyek dan pertimbangan lain. Selain itu juga dalam akademik beliau mengusulkan untuk lebih membawa problem dalam kehidupannya nyata ke dalam kelas melalui case studies dan mengusahakan intergrasi antara kegiatan ekstra dengan akademik mahasiswa. Kemudian beliau juga mengusulkan sistem modul dalam proses perkuliahan nantinya.

Untuk pendanaan nantinya, beliau akan memaksimalkan PNBP dari ITS (SPP/SPI mahasiswa) dan ditambahkan dana eksternal seperti sponsorship, investasi, proyek, dan kerjasama intenasional. Dengan renana spent budget adalah 10-20% operational departemen, 50-60% untuk peremajaan lab, 10-20& renovasi, dan 5-10% pengabdian masyarakat dan SDM lainnya.

3. Pemaparan oleh Bambang Arip Dwiyantoro, ST. M.Sc. PhD.

Strategi yang akan dibawakan oleh Pak Bambang Arip ialah dengan mengintegrasikan tridharma, yaitu keunggulan akademik, kebutuhan pasar, dan kebutuhan masyarakat. Visi misi dan KPI dari ITS masih banyak yang belum tercapai oleh Departemen Teknik Mesin, oleh karena itu, Beliau memiliki beberapa ide untuk meningkatkan KPI yang belum tercapai, contoh dari ketidaktercapaian KPI tersebut adalah banyaknya mahasiswa yang belum lulus tepat waktu.

Ide – ide yang akan dibawakan oleh Beliau pada bidang akademis diantaranya adalah merubah proses pembelajaran menjadi kurikulum OBE, memberikan pembelajaran berbasis teknologi, pemberian mata kuliah disediakan oleh asisten/grader, dan mengembangkan smart card dan basis TIK lainnya. Untuk program S2, Beliau memiliki ide untuk membuka pendidikan jarak jauh sehingga mahasiswa tidak perlu selalu berada di kampus, memperluas program S2 yang bekerjasama dengan universitas lain, memperluas program kerjasama S2 double degree, dan memberikan beasiswa kepada mahasiswa S1 yang fast track ke S2 dan S3.

Untuk peningkatan soft skill mahasiswa, Pak Bambang Arip mempunyai ide untuk memberikan pendampingan kegiatan mahasiswa, memaksimalkan peran Himpunan Mahasiswa Mesin, memberikan reward bagi mahasiswa yang berprestasi, serta menyediakan co-working space untuk mahasiswa.

Kemudian, pada bidang kompetensi technopreneurship, akan diangkat program magang, program strategi kompetensi, serta pemberian modal usaha. Pada bidang SDM akan diberikan ide untuk merekrut dosen dan tendik baru bila diperlukan mengingat akan banyak dosen yang akan pensiun, dilakukan pemetaan SDM, pemberian pelatihan serta sertifikasi untuk dosen dan tendik, dan dilakukannya monitoring untuk naik jabatan baik secara fungsional maupun struktural pada dosen dan tendik.

Pada publikasi internasional juga akan diberikan ide untuk membuat topik untuk riset, akan diadakannya kolaborasi untuk pembuatan sertifikat, pembimbingan untuk menyusun makalah, memberikan pembiayaan dana untuk pendaftaran seminar, dan mengadakan konferensi internasional setiap tahunnya. Untuk program mobilisasi internasional akan diberikan ide – ide berupa kerjasama dengan perusahaan internasional, pemberian beasiswa kepada mahasiswa yang melakukan mobilisasi ke luar negeri.

Menurut beliau, strategi yang akan dikerjakan akan direncakan bersama – sama untuk menghasilkan input-an yang solid, pada perencanaan dana akan dilakukan secara transparan, dan dosen tidak akan diberi beban administrasi.

4. Pemaparan oleh Alief Wikarta, ST. M.Sc.Eng. PhD

Calon keempat yang memberikan pemaparannya, yaitu Bapak Alief Wikarta, menawarkan pengelolaan Departemen Teknik Mesin dengan analisa 4 kuadran yaitu very important, important, dan very urgent, urgent. Pembagian ini terbagi menjadi energy dalam kuadran very important dan very urgent, exploitation kuadran very important dan urgent, emergency kuadran important dan very urgent , dan exploration kuadran important dan urgent.

Energy yang dimaksud adalah anggaran ,SDM , dan tata kelola ,salah satu gagasan yang menarik adalah pengalokasian dana 500 juta untuk pengembangan SDM. Selanjutnya, Eksploration, Pak Alief mengatakan bahwa untuk menggali potensi tiap elemen di Departemen Teknik Mesin, diperlukan sistem People in Charge (PIC) untuk menyelesaikan KPI dari ITS kepada Departemen. Gagasan beliau adalah berbagai urusan tidaklah harus dikerjakan oleh Kepala Departemen, namun didelegasikan kepada dosen-dosen maupun tenaga kependidikan.

Poin KPI ketiga, emergency, Pak Alief menyoroti masalah masa studi mahasiswa yang panjang ,”Perlu adanya diskusi hati ke hati , people to people” . Pak Alief berharap dengan adanya diskusi ini Departemen bisa tahu apa yang menjadi masalah dari mahasiswa-mahasiswa tersebut dalam sesi pertanyaan . Pak Alief mengatakan bahwa pendekatan yang dilakukan bukan hanya secara offline, namun secara online contohnya melalui whatsapp, line dan sebagainya.

Poin terakhir yang di paparkan oleh Alief adalah Exploration, dalam kuadran ini beliau mengusulkan untuk melakukan pembaharuan/inovasi kecil di sekitar Teknik Mesin sendiri, misal seperti membuat turbin angin di parkiran, co-working space, memasang  solar panel di gazebo dan lain-lain. Intinya adalah melakukan pengembangan yang kecil yang kemudian akan coba diimplementasikan ke masyarakat kemudian hari. (far/jpr/pde)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *